nusakini.com--Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan Side Event tentang Mendorong Cara-Cara Inovatif Untuk Mengatasi Kesenjangan Kapabilitas Dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) disela-sela Sidang C-34 (Peacekeeping Operations) belum lama ini.

Side Event antara lain telah menghadirkan Atul Khare, United Nations Under-Secretary-General (USG) for Field Support, selaku pembicara utama. KUAI/Dewatap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Ina Krisnamurthi, bertindak sebagai moderator.  

Kegiatan diskusi panel juga diisi oleh sejumlah panelis yaitu Ms. AnneMarie van den Berg (Direktur Divisi Dukungan Logisitik PBB), Kolonel Aldrin Petrus Mongan (Wakil Komandan Pusat Pemeliharaan Perdamaian), dan Dr. Yayat Ruyat (Kepala Divisi Pengembangan, PT. PINDAD (Persero). 

Adapun hal-hal yang dapat digarisawahi dalam Side Event, antara lain sebagai berikut:  

Pertemuian menggarisbawahi keberhasilan Kontingen Indonesia dalam menjalankan tugas yang dimandatkan pada Peacekeeping PBB dengan menggunakan produk-produk industri strategis nasional. 

Disampaikan oleh Atul Kare bahwa guna menghadapi tantangan yang dalam MPP PBB saat ini diperlukan suatu inovasi dan penguatan kapasitas untuk dapat menjalankan tugas di lapangan, dan saat ini PBB bersama dengan Negara Kontributor perlu terus meningkatkan kerjasamanya di bawah kerangka bilateral maupun trilateral.

Di highlight pula perlunya peningkatan sinergi antara pemangku kepentingan dalam MPP PBB serta penjajakan lebih lanjut potensi kerjasama antara TPCCs, Sekretariat PBB dan Swasta untuk mengatasi gaps dan capabilities yang terdapa dalam MPP PBB.

Indonesia telah berhasil mengoptimalkan penggunaan produk-produk industri strategis nasional oleh Kontingen Garuda dalam MPP PBB sesuai amanat Roadmap Vision 4,000 Peacekeepers 2015-2019.

Lebih lanjut, Side Event juga membahas cara-cara konkrit untuk memperkuat kemampuan MPP PBB, termasuk melalui pengadaan alternatif dan pembiayaan peralatan yang inovatif bagi TPCC’s.

Pertemuan telah dihadiri oleh 115 peserta yang terdiri wakil dari negara-negara yang hadir dalam minggu pertama sidang C-34.​ (p/ab)